Rabu, 02 September 2015

Kebudayaan Daerah Ranuklindungan Grati


   Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.
   Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
 Indonesia merupakan negara multi kultural yang kaya akan kebudayaan, adat istiadat, upacara adat, dan sebagainya. Upacara adat Distrikan danau Ranu di Desa Ranuklindungan Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan merupakan salah satu kebudayan yang dimiliki oleh Indonesia. Upacara adat tersebut ditengarai memiliki keunikan yang berbeda dan di dalamnya terdapat nilai-nilai kearifan lokal yang digunakan sebagai pedoman hidup masyarakat setempat.
   latar belakang sejarah dan tujuan diadakannya upacara adat Distrikan danau Ranu bermula pada waktu itu terjadi kemarau panjang dan danau Ranu merupakan tumpuan bagi kehidupan petani dan nelayan setempat yang mencakup tiga kecamatan. Kemudian muncul inisiatif dari masyarakat sekitar danau Ranu untuk mengadakan selamatan yang kemudian disebut dengan Distrikan. Tujuan utama dari upacara Distrikan adalah memohon kepada Tuhan yang Maha Kuasa agar segera diturunkan hujan. Selain itu, upacara Distrikan juga bermaksud untuk meminta kepada sing Mbaureksa atau sang penguasa danau Ranu agar tidak mengganggu masyarakat di sekitarnya yang memanfaatkan perairan atau yang melakukan kegiatan di danau tersebut. Kegiatan tersebut juga merupakan wujud rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat-Nya kepada masyarakat sekitar.   prosesi pelaksanaan upacara adat Distrikan danau Ranu yang dilaksanakan setiap awal bulan Muharam dilakukan dengan cara, jauh hari sebelum pelaksanaan upacara tersebut, pemerintah desa membentuk panitia persiapan upacara Distrikan. Di hari pelaksanaan upacara distrikan, diawali dengan kirab budaya pada pagi hari yang nantinya akan berakhir dipendopo danau Ranu. Setelah rombongan tiba di tempat tujuan, prosesi upacara Distrikan pun dimulai yang diawali dengan: (a) acara pembukaan, (b) pembacaan legenda, (c) sambutan-sambutan, (d) pembacaan doa, (e) di akhiri dengan acara larung sesaji. Sesaji yang dilarung adalah nasi tumpeng dan dua binatang hidup yang berupa ayam putih mulus dan itik putih mulus.
nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung di dalam upacara adat Distrikan danau Ranu sangat banyak apabila masyarakat mampu memahami makna dari upacara adat Distrikan tersebut. Nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam upacara adat distrikan adalah (a) nilai religius, (b) nilai gotong royong, (c) nilai kebersamaan, (c) nilai guyub (kerukunan), dan (e) nilai kesederhanaan.
Ciri khas makanan di desa sumberdawesari ranuklindungan kecamatan grati kabupaten pasuruan ini adalah olahan ikan khususnya lempuk karena banyaknya warga sekitar yang bermata pencaharian sebagai peternak ikan khususnya lempuk. Adapun jenis olahan seperti kripik lempuk , oseng-oseng lempuk,lempuk goreng, dan sambel goreng lempuk.
 Ciri khas dari daerah ini adalah wisata ranuklindungan yang cukup terkenal di berbagai daerah karena sejarah yang menarik dan taman wisata yang enak untuk refreshing serta banyaknya kuliner olahan lempuk didaerah ranuklindungan.










sumber : klik disini
              klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar